Cara memperbaiki hasil print yang putus-putus adalah topik yang menjadi banyak pertanyaan, terutama oleh pengguna yang baru beralih dari inkjet ke laserjet. Gejala “putus-putus” atau “bergaris-garis” pada printer laserjet bukan hal langka; ia muncul karena kombinasi faktor toner, komponen pemanas (fuser), mekanik penarik kertas (roller/transfer belt), hingga setelan software dan lingkungan (kualitas kertas, kelembapan, serta driver).
Sisi baiknya, sebagian besar kasus bisa diatasi dengan cara yang runtut, bersih-bersih ringan, hingga penggantian suku cadang yang memang sudah habis masa pakainya. Banyak teknisi dan sumber terpercaya menempatkan toner, drum, fuser, serta transfer-roller/transfer-belt sebagai “empat faktor” penyebab yang paling sering.
Di artikel ini, kita akan membahas tiga hal: (1) mengapa gejala putus-putus/bergaris itu sering muncul, (2) cara memperbaiki hasil print yang putus-putus langkah demi langkah, serta (3) kiat pencegahan agar masalah tidak berulang.
Mengapa Cetakan Laserjet Bisa Putus-putus atau Bergaris?
Secara teknis, putus-putus/bergaris di printer laserjet paling sering bersumber dari:
- Distribusi toner tidak merata atau hampir habis. Cartridge yang menipis sering meninggalkan jeda atau area pudar. Solusi awal yang aman: keluarkan cartridge, goyang perlahan secara horizontal agar toner merata, lalu pasang kembali; jika membaik hanya sebentar, waktunya ganti cartridge.
- Drum imaging kotor atau aus. Drum bertugas “memetakan” gambar ke kertas; bila tercoret/terkontaminasi, garis repetitif akan muncul pada jarak tertentu. Membersihkan ringan bisa membantu, tetapi drum yang aus perlu diganti.
- Media & lingkungan. Kertas lembap/berdebu dan ruangan yang terlalu lembap (RH tinggi) bisa memicu paper jam ringan hingga kualitas cetak yang tidak stabil. Gunakan kertas standar pabrikan dan simpan di tempat kering. (Praktik ini juga dianjurkan oleh banyak tempat servis.)
- Driver/firmware. Kasus lebih jarang, tapi driver usang dapat memicu pencetakan yang error seperti bergaris atau putus putus. Update driver resmi tetap layak dicoba.
Bagaimana Cara Mengatasi : Dari Paling Mudah ke Paling Sulit
Untuk cara memperbaiki hasil print yang putus-putus, gunakan alur yang tepat dan aman berikut:
Cara ke 1 – Cek Bahan Habis Pakai (5–10 menit)
- Toner: buka cover, keluarkan cartridge, “goyang kiri-kanan” perlahan agar toner merata, pasang lagi, lalu cetak uji. Jika hanya membaik sementara—ganti toner. Tips ini sering menjadi “perbaikan instan” untuk garis putus-putus.
- Drum (jika terpisah dari toner): periksa permukaan drum. Bila terlihat belang atau ada bekas gores, jangan dilap dengan alkohol—cukup lap kering bebas serat (sangat pelan). Jika garis berulang dengan jarak tetap (repetitive defect), kemungkinan besar drum aus dan perlu diganti.
Langkah 2 – Bersihkan Bagian dari Printer (15–20 menit)
- Bersihkan bagian dalam dengan kuas halus/angin bertekanan rendah (hindari meniup toner ke mata; gunakan masker jika perlu).
- Fuser film & area sekitar: bersihkan kotoran toner kering. Jika ada grease fuser yang menghitam/lengket, teknisi menyarankan penggantian grease saat servis (jangan pakai grease sembarang).
- Transfer roller/belt: bila terlihat kotor, bersihkan sangat hati-hati sesuai panduan model. Jangan menyentuh langsung permukaan sensitif dengan tangan telanjang.
Cara ke 3 – Update & Kalibrasi
- Update driver/firmware dari situs resmi model printer.
- Untuk printer laserjet warna, jalankan kalibrasi/cleaning (sering disebut ETB/transfer belt calibration atau cleaning cycle) dari panel atau utilitas PC. Kalibrasi ini sering menyelesaikan banding warna/putus-putus tipis pada warna.
Langkah 4 – Ganti Suku Cadang
Jika semua langkah di atas tidak menolong:
- Ganti toner (utamakan OEM untuk uji banding kualitas),
- Ganti drum (jika terpisah),
- Servis/ganti fuser bila terindikasi tidak panas merata/aus,
- Periksa/ganti transfer belt/roller bila garis tetap berulang di pola tertentu.
Tips Ahli Teknologi Supaya Masalah Printer Tak Kambuh
- Jangan over pemakaian. Laserjet kuat untuk volume tinggi, tetapi beri jeda agar fuser tidak overheat dan komponen tidak cepat aus. Beberapa teknisi menyarankan “cool-down” singkat setelah cetak bertubi-tubi.
- Jadwal perawatan ringan bulanan: buang debu toner, cek roller, bersihkan area fuser dengan metode aman; lakukan kalibrasi berkala untuk printer warna.
- Gunakan bahan baku terpercaya. Kertas terlalu murah/lembap dan toner kualitas rendah sering jadi biang masalah. Untuk diagnosis, selalu bandingkan hasil dengan satu set OEM.
- Simpan kertas & toner dengan benar. Ruangan alias tidak lembab, jauh dari sinar matahari langsung, dan printer tertutup rapat.
- Catat pola kerusakan. Jika garis berulang pada jarak tetap (mis. setiap x cm), cocokkan dengan “keliling” suku cadang (drum/fuser/roller). Ini mempercepat identifikasi bagian yang harus diganti.
Jika semua langkah di atas sudah kamu ikuti tetapi cara memperbaiki hasil print yang putus-putus belum menuntaskan masalah, kemungkinan ada komponen yang memang waktunya diganti (drum/fuser/transfer belt).
Bawa ke layanan service printer resmi salah satunya di Multi Print agar dicek parameter pemanasan fuser, level charging drum, hingga kondisi transfer belt. Perbaikan profesional seringkali lebih hemat waktu dan biaya dibanding trial-and-error berkepanjangan—apalagi untuk printer kantor yang dipakai harian.